Wednesday, June 13, 2007

Kibarkan Merah Putih di Irian Barat


Mari Kita berjalan Terus Menggalang Segala Kekuatan Nasional Untuk Memasukan Irian Barat Kedalam Wilajah Kekuasan R.I. Tahun Ini Djuga.

Saudara-saudara sekalian,
Beberapa saat jang lalu sja telah memberikan tanda-tanda penghargaan dan penghormatan kepada beberapa djanda pahlawan dan pahlawan jang semuanja telah berdjasa besar, menunaikan tugas patriotiknja membela Republik Indonesia.

Dan saja merasa terharu, bahwa penjematan tanda-tanda penghargaan dan penghormatan itu, saja djalankan pada saat sekarang ini, jaitu pada saat kita sekalian bangsa Indonesia memepringati hari Kebangkitan Nasional. Saudara-saudara sekalian telah mengetahui bahwa 54 tahun jang lalu, tepat pada hari 20 Mei, boleh dikatakan buat pertama kali dengan setjara terorgakita menjatakan kembali tanah-air kita jang telah didjajah oleh pihak Be;anda lebih dari 300 tahun.

Tatkala saja memimpin sidang D.P.A. bebrapa hari jang lalu, maka benar pada waktu itu saja telah memberi perintah kepada Saudara Mr. Muh. Yamin, sebagai Menteri Chusus/Penerangan untuk mengadakan peringatan, baik di Pusat maupun di Daerah, daripada hari jang bersedjarah ini, dan sekarang kita mengadakan peringatan itu, dan saja ketahui bahwa peringatan di Istana Negara Ini, sedang diikut-seratai oleh segenap Rakjat Indonesia dari sabang sampai ke Merauke.

Tapi wakil D.P.R.G.R. J.M. Saudara Subanta telah mengatakan bahwa pihak belanda dengan utjapannja , bahwa Budi Utomo lahir pada tahun 1908 adalah suatu “wonder”, satu keadjaiban, satyu keanehan, meskipun keanehan jang tjemerlang. Dengan utjapan itu pihak Belanda menunjukan tidak mengertinja kepada kehendak sedjarah.....(hlm. 1)

Mari kita berdjalan terus. Berdjalan terus! Djuga di dalam perdjoangan Irian Barat berdjalan terus, meskipun ada rintangan apapun. Maka oleh karena itu, pada tempat ini, bukan sadja saja menundukan kepala saja memintakan berkat rahmat tempat jang baik dari Allah s.w.t kepada pahlawan-pahlwan kita jang sudah gugur dimasa jang lampau, jang baru sadja gugur didalam pertempuran-pertempuran jang sekarang. Bukan sadja saja menundukkan kepala sambil memohon kepada Allah s.w.t. agar supaja Allah s.w.t. memberi tempat jang sebaik-baiknja kepada semua pahlawan-pahlwan kita jang sudah mangkat mendahului kita, tetapipun saja mengutjapkan “eresaluut” saja kepada segenap Rakjat Mandala, kepada pedjoang-pedjoang Rakjat Indonesia, jang dianu didaerah Mandala ini hendak melaksanakan Trikora, kepada segenap pemuda-pemudia dan pemudi-pemudi, segenap Rakjat jang sekarang ini di daerah Mandala sedang berdjoang mati-matian untuk membebaskan Irian Barat, oleh karena mereka itu mendjalankan satu tugas sedjarah bukan sadja, tetapi djuga satu tugas terhadap Allah s.w.t.
Maka oleh karena itu, kita jang sekarang ini disini, jang dibelakang garis Mandala, marilah kita semuanja mempersatukan diri sekuat-kuatnja, siap siaga untuk ikut bergerak membebaskan Irian Barat, siap-siaga untuk membebaskan Irian Barat siap-siaga untuk membantu perdjoangan pemuda-pemuda kita didaerah Mandala itu, untuk membantu perdjoangan daripada Rakjat dan pemuda-pemuda kita di Irian Barat sendiri.

Hanja dengan demikian, maka akan terpenuhilah kita punja djanji, bahwa sebelum ajam djantan berkokok pada tanggal 1 Djanuari 1963 dengan rasmi bendera Sang Merah Putih akan berkibar diseluruh Irian Barat dari kepulauan Radja Ampat sampai Merauke.

Sekian.

NB: ini adalah cuplikan dari pidato Presiden Sukarno Pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Istana Negara 20 Mei 1962. Nukilan tersebut diambil dari penerbitan chusus Departemen Penerangan RI 1962. Tulisan asli sengaja tidak disampaikan penuh untuk menghindari perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sumber: http://bukukuno.blogspot.com

1 comment:

cKAja said...

sangat merindukan sosok Sukarno. Salah satu putra terbaik bangsa